Merangkum dari berbagai sumber, campuran SMA terdiri dari agregat bergradasi kasar yang relatif seragam dengan bahan tambah serat selulosa dengan proporsi sebanyak 0,3% terhadap berat total campuran.
SMA disebut anti licin meski saat kondisi hujan, sehingga para pembalap tidak mudah tergelincir, dapat mengurangi resiko kecelakaan pada pembalap. Selain itu juga SMA tahan terhadap suhu tinggi iklim tropis seperti Indonesia. Teknologi aspal ini juga juga digadang-gadang tahan terhadap beban berat kendaraan.
Bahan untuk membuat SMA berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Palu Sulawesi Tengah, Lombok Timur, dan juga Jawa Timur. Bahan ini sudah berstandar internasional. Sirkuit dengan teknologi aspal SMA hanya digunakan oleh empat sirkuit balap di dunia, yakni Sirkuit Mandalika di Indonesia, Sirkuit Yas Marina di Uni Emirat Arab, Sirkuit Silverstone di Inggris, dan Sirkuit Phillip Island di Australia.
Untuk Sirkuit Mandalika sendiri sudah melewati tiga ajang balapan, antara lain Idemitsu Asia Talent Cup 2021, World Super Bike (WSBK) 2021, dan World Super Sport (WSSP) 2021. Pada 11-13 Februari 2022, Sirkuit Mandalika jadi ajang tes pramusim MotoGP 2022. Namun sejumlah pembalap mengeluh kondisi sirkuit terutama aspalnya, sehingga disepakati lintasan sirkuit akan diaspal ulang sebelum bergulirnya MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022.
Diaspal Ulang Dengan Teknologi Baru
Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dalam tahap pembenahan menyambut FIM World Superbike Championship (WSBK) pada 11-13 November 2022. Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, sentuhan baru itu pada bagian lintasan yang diaspal ulang menggunakan teknologi baru dan akan rampung pekan ini.
“Track improvement berjalan sesuai rencana. Kami sedang dalam tahap akhir untuk pengaspalan ulang dari tikungan satu ke satu lagi,” kata Priandhi mengutip Antara, Selasa (25/10) Ia menjelaskan, track improvement Sirkuit Mandalika dilakukan atas permintaan Federasi Balap Motor Internasional (FIM), sekaligus menyambut gelaran putaran ke-11 FIM WSBK.
Dalam proses pembenahan, Priandhi mengatakan tantangan untuk Sirkuit Mandalika terdapat jenis aspal yang unik dan tidak ditemukan penggunaannya di sirkuit mana pun. “Membuat racikan untuk Sirkuit Mandalika tidak mudah. Sirkuit berada di dekat laut. Cuaca berubah-ubah. Siang panas, kemudian sore berubah dingin, dan malam bisa basah atau lembab,” ucapnya. Kendati demikian, Priandhi mengungkapkan Dromo selaku konsultan sudah menemukan racikan aspal yang pas untuk Sirkuit Mandalika.
Baca Juga : 5 Inovasi Teknologi Piala Dunia 2022 Qatar, Apa Saja Teknologinya
“Dromo, konsultan yang sudah membangun puluhan sirkuit di dunia sudah membuat ramuan baru. Mereka sudah membawa batu-batuan dari Indonesia dan peracikan aspal dilakukan di Jerman dan Italia. Menurut mereka ini adalah racikan baru,” ujar Priandhi. Selain lintasan, pembenahan juga merembet ke pelebaran run off dan cerb.
“Cerb yang tadinya regular menjadi misano cerb. Jadi cerb dan run off sudah rampung dan tinggal mempercantik atau pengecatan saja. Target untuk semuanya rampung pada 25-27 Oktober ini,” ucap Priandhi. Priandhi juga mengungkapkan Dorna Sports merasa puas dengan track improvement yang dilakukan di Sirkuit Mandalika.